Kamis, 03 November 2011

TOKOH TOKOH PEWAYANGAN


penjelasanya :
HANOMAN 
Anoman Perbancana Suta. Monyet putih dengan kekuatan istimewa dan cakar Pancanaka. Anak Guru Hyang Pawana (Bayu Batara) dan Dewi Anjani.
Senapati (panglima perang) dari Kerajaan Kiskenda. Selama perang Alengka,Anoman membantu Batara Rama melawan Rahwana dan pasukannya. Dia mencengkeram Rahwana dengan gunung kembar-Sonara Sonari. Ia juga memiliki usia yang sangat lama karena ia memiliki tugas untuk menjaga jiwa Rahwana dalam Cepunya (tas kecil).
Dia memiliki beberapa mantra: Aji Bayubajra (twister eject), Aji Mundri, Aji Kemayan, Aji Pameling, Aji Sepiangin (lompat tinggi atau bahkan terbang), Aji Triwikrama (berubah menjadi raksasa), Bayu Rota (kecepatan angin), Sirna Bobot (matikan lampu sehingga ia bisa melompat atau terbang).
ANANTARAJA
Anantaraja, atau yang lebih sering disingkat Antareja, adalah salah satu tokoh pewayangan yang tidak terdapat dalam Mahabharata karena merupakan asli ciptaan para pujangga Jawa. Ia merupakan putra sulung Wrekodara atauBimasena dari keluarga Pandawa.
Antareja memiliki Ajian Upasanta pemberian Hyang Anantaboga. Lidahnya sangat sakti, mahluk apapun yang dijilat telapak kakinya akan menemui kematian. Anatareja berkulit napakawaca, sehingga kebal terhadap senjata. Ia juga memiliki cincin Mustikabumi, pemberian ibunya, yang mempunyai kesaktian, menjauhkan dari kematian selama masih menyentuh bumi maupun tanah, dan dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kematian di luar takdir. Kesaktian lain Anantareja dapat hidup dan berjalan didalam bumi.

ARJUNA
Arjuna adalah putra Pandu yang ketiga dari ibu Dewi Kunti. Disebut juga.
Arjuna memiliki karakter yang mulia, berjiwa kesatria, imannya kuat, tahan terhadap godaan duniawi, gagah berani, dan selalu berhasil merebut kejayaan sehingga diberi julukan "Dananjaya". Musuh seperti apapun pasti akan ditaklukkannya, sehingga ia juga diberi julukan "Parantapa", yang berarti penakluk musuh.
Arjuna memiliki senjata sakti yang merupakan anugerah para dewata, hasil pertapaannya. Ia memiliki panah Pasupati pemberian Dewa Siwa yang digunakannya untuk mengalahkan Jayadrata dan Karnadalam Bharatayuddha. Busurnya bernama Gandiwa, pemberian Dewa Baruna ketika ia hendak membakar hutan Kandawa. Ia juga memiliki sebuah terompet kerang (sangkala) bernama Dewadatta, yang berarti "anugerah Dewa".
 
ASAWATAMA
Aswatama merupakan putera dari pasangan Bagawan Drona dengan Kripi, adik Krepa dari Hastinapura. Saat kecil keluarganya hidup misikin, namun mengalami perubahan setelah Drona diterima sebagai guru di istana Hastinapura. Ia mengenyam ilmu militer bersama dengan para pangeran Kuru, yaitu Korawadan Pandawa. Kekuatannya hampir setara dengan Arjuna, terutama dalam ilmu memanah.
 
BAMBANG KACA
Bambang kaca merupakan anak dari Gatot Kaca. Setelah masa Bratayudha, Astina mulai dikuasai pihak Pandawa, dan Bambang kaca menjadi Benteng pertahanan Negara Astina.
Bambang Kaca memakai pakaian Kre Antakusuma milik ayahnya. Dan suara nya pun mirip dengan ayahnya yaitu Gatot Kaca.
 
BATARA BAYU
Batara bayu ditugaskan untuk mengatur dan menguasai angin. Pada zaman Treta Yuga, Batara Bayu menjadi guru Hanoman agar kera tersebut menjadi sakti. Pada zaman Dwapara Yuga, Batara Bayu menurunkan Bima. Ciri dari murid ataupun keturunan dewa ini adalah mempunyai "Kuku Pancanaka".
 
BATARA GURU
Batara Guru adalah putra Sanghyang Tunggal.
Merajai 3 alam. Alam Marcapada, alam Madyapada, dan alam Mayapada.
 
 
BATARA KRISNA
Batara Kresna adalah raja kerajaan Dwarawati dan merupakan titisan Dewa Wisnu, ditugaskan untuk menyelesaikan segala macam permasalahan yang terjadi di muka bumi.
Mempunyai senjata Gambar Lopian yang bisa melihat keadaan di seluruh belahan penjuru dunia.
 
 BATARA RAMA
Batara Rama atau Sri Rama atau Ramawijaya adalah raja dari kerajaan Ayodya. Putra prabu Dasarata.
Beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili.
Semasa muda bernama Raden Regawa. Mendapat nama Rama setelah berhasil mengalahkan Rama Bergawa.
 
BIMA
GATOT KACA
Gatotkaca, salah seorang tokoh dari epos Mahabharata. Putra Arya Bima & Arimbi. Bima memberi nama anaknya itu Jabang Tutuka.
Gatotkaca sakti mandraguna dengan segala ilmu dan aji-aji pamungkasnya seperti Brajamusti, Krincing Wesi, Bajingiring, Garuda Ngapak dan sebagainya.
Dipercaya menjadi panglima perang negara Pringgadani. Dikenal dengan julukan otot kawat, tulang baja, daging besi.
Gatot kaca sendiri memiliki banyak nama pemberian dewa. Namun yang dipakai adalah nama Gatotkaca, nama pemberian dari Batara Guru saat di sawarga maniloka.
Saat umur 3 tahun, Jabang Tutuka diutus Batara Guru untuk melawan Naga Percona. Tapi sayang, Tutuka mati di tangan Naga Percona setelah ia menendang mata Naga Percona hingga buta sebelah matanya.
Untuk itu Batara Guru memerintahkan Batara Narada dan Batara Bayu untuk memasukan jasad Tutuka ke kawah Candradimuka. Tutuka dicetak ulang berganti wujud menjadi Gatotkaca.
 
NAKULA SADEWA
Nakula adalah putra Pandu yang keempat. Disebut juga Pandawa yang ke-empat. Memiliki saudara kembar yaitu Sadewa. Sedangkan Sadewa disebut Pandwa yang kelima.
Nakula digambarkan sebagai orang yang sangat menghibur hati. Ia juga teliti dalam menjalankan tugasnya dan selalu mengawasi kenakalan kakaknya, Bima, dan bahkan terhadap senda gurau yang terasa serius. Nakula juga memiliki kemahiran dalam memainkan senjata pedang.
Meskipun Sadewa merupakan Pandawa yang paling muda, namun ia dianggap sebagai yang terbijak di antara mereka. Yudistira bahkan pernah berkata bahwa Sadewa lebih bijak daripada Wrehaspati, guru para dewa.

YUDHISTIRA 
Yudistira adalah putra Pandu yang pertama dari ibu Dewi Kunti.
Ia adalah raja Amarta. Ialah yang memegang pusaka sakti Layang Jamus Kalimusada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar